Rabu, 11 Juni 2014

Review Jurnal "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang terdaftar Di BEI"


Judul
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang terdaftar Di BEI
Penulis
Jumeilia Gusnita
Tahun Terbit
2010


Latar Belekang Teori
Krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 sampai sekarang membawa membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangan bisnis di Indonesia. Banyak perusahaan yang gulung tikar tidak bisa meneruskan usahanya. Kelangsungan hidup suatu perusahaan merupakan tanggung jawab manajemen dalam mempertahankan usahanya. Kelangsungan hidup suatu perusahaan merupakan salah satu alasan investor untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, auditor mempunyai peranan yang penting sebagai perantara akan kepentingan investor maupun kepentingan perusahaan sebagai penyedia laporan keuangan. Berdasarkan uaraian di atas, maka penulis ingin meneliti kembali beberapa variabel yang diduga berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern oleh suatu perusahaan.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh opini audit tahun sebelumnya, rotasi auditor, ukuran perusahaan, kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Dari keseluruhan populasi yaitu 52 perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI, ada 21 perusahaan yang tidak memenuhi kriteria seperti yang disebutkan, sehingga hanya 31 perusahaan yang akan dijadikan sampel.
Data Penelitian
Data yang diperlukan adalah laporan keuangan 2009-2011 dan laporan auditor independen atas laporan keuangan.
Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, digunakan metode dokumetasi yang dilihat dengan melihat dan mengambil data sekunder dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD), BEI, Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Pekanbaru, dan dari homepage BEI yaitu www.idx.co.id .
Metode Analisis Data
Data penelitian dianalisis dan diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari statistik deskriptif dan uji statistik inferensial untuk pengujian hipotesis (Ghozali, 2005:224). Pengujian hipotesis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : (1) Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit). (2) Menilai Kelayakan Model Regresi. (3) Koefisien Determinasi. (4) Matrik Klasifikasi. (5) Pengujian Hipotesis. Berikut ini hipotesis yang dapat dirumuskan antara hubungan variabel dependen dengan variabel independen :
H1: Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
H2: Rotasi auditor berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
H3: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
H4: Kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
H5: Kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
HASIL PENELITIAN DA PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas yaitu opini audit tahun sebelumnya, rotasi auditor, ukuran perusahaan, kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan terhadap opini audit going concern dengan menggunakan hasil uji regresi yang ditujukan dalam variabel in the equestion. Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik cukup dengan melihat variabel in the equestion, pada kolom Significant (Sig) dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05 (5%). Apabila tingkat signifikansi <0,05, maka Ha diterima. Dari tabel IV.3.7, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
OPINI GOING CONCERN = -62,028 + 4,314OATS + 4,145RA + 9,206SIZE + 2,674KA - 2,408Z’ + ε
1. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
Nilai signifikansi 0,003 dan tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 0,05, berarti nilai 0,003 < 0,05. Ini mengindikasikan bahwa hipotesis diterima, yaitu Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going concern.
2. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
Hasil signifikansi sebesar 0,048 dan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 berarti nilai 0,048 < 0,05. Ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima, hasil perhitungan tersebut berhasil mendukung Ha2 yang diajukan, sehingga hasil dari penelitian terbukti bahwa rotasi auditor berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
3. Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)
Ukuran perusahaan yang diproksi dengan log natural total asset, menunjukkan nilai signifikansi 0,002. Tingkat signifikansi yang digunakan 0,05, berarti nilai 0,002 < 0,05. Ini berarti hipotesis diterima, yaitu Ha3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
4. Hasil Pengujian Hipotesis Keempat (H4)
Hasil pengujian atas variabel kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP pada tabel memperlihatkan bahwa nilai signifikansi 0,052. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 0,05, berarti nilai 0,052 > 0,05. Ini mengindikasikan bahwa hipotesis ditolak, hasil perhitungan tersebut tidak berhasil mendukung Ha4 yang diajukan, sehingga dari penelitian ini terbukti bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
5. Hasil Pengujian Hipotesis Kelima (H5)
Kondisi keuangan yang diukur dengan revised Altman models, menunjukkan hasil signifikansi sebesar 0,028. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 berarti nilai 0,028 < 0,05. Ini menandakan bahwa hipotesis diterima, hasil perhitungan berhsil mendukung Ha5 yang diajukan, sehingga hasil dari penelitian terbukti bahwa kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengujian dengan tingkat signifikansi 5%, diperoleh bukti bahwa opini audit tahun sebelumnya, rotasi auditor, ukuran perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Keterbatasan dalam penelitian ini : (1) Periode pengamatan yang singkat yaitu tahun 2009-2011 juga dapat menyebabkan hasil penelitian ini kurang maksimal. (2) Sampel penelitian ini hanya terdiri dari perusahaan yang tergolong dalam property dan real estate sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan sebagai dasar generalisasi karena hanya terdiri dari 31 perusahaan, hal ini disebabkan oleh didelistingnya beberapa perusahaan disebabkan oleh ketidaklengkapan data dari perusahaan. (3) Penggunaan sumber data penelitian ini hanya menggunakan data sekunder sehingga analisis data sangat tergantung pada hasil publikasi data. Saran yang dapat peneliti berikan adalah : (1) Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan periode waktu yang lebih lama dan memperluas sampel yang digunakan. (2) Penelitian selanjutnya dapat meneliti sampel perusahaan dari tiga jenis industri atau lebih, sehingga hasil temuan yang didapat bisa mengeneralisir seluruh perusahaan go public di BEI serta memasukkan variabel lain seperti keberadan komisaris independen, audit tenure serta default hutang. (3) Untuk para investor dan calon investor yang ingin melakukan investasi sebaiknya harus teliti dan cermat dalam memilih perusahaan dan sebaiknya tidak berinvestasi pada perusahaan yang mendapat opini audit going concern. (4) Untuk manajemen perusahaan, hendaknya dapt mengenali lebih dini tanda-tanda kebangkrutan usahanya, sehingga dapat mengambil kebijakan sesegera mungkin guna mengatasi masalah tersebut dan terhindar dari penerimaan opini audit going concern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar