Judul
|
Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Property
Dan Real Estate Yang terdaftar Di BEI
|
Penulis
|
Jumeilia Gusnita
|
Tahun Terbit
|
2010
|
Latar
Belekang Teori
Krisis
moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 sampai sekarang membawa
membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Banyak perusahaan yang gulung tikar tidak bisa meneruskan usahanya.
Kelangsungan hidup suatu perusahaan merupakan tanggung jawab manajemen dalam
mempertahankan usahanya. Kelangsungan hidup suatu perusahaan merupakan salah
satu alasan investor untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut. Oleh karena
itu, auditor mempunyai peranan yang penting sebagai perantara akan kepentingan
investor maupun kepentingan perusahaan sebagai penyedia laporan keuangan.
Berdasarkan uaraian di atas, maka penulis ingin meneliti kembali beberapa
variabel yang diduga berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
oleh suatu perusahaan.
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk menguji pengaruh opini audit tahun sebelumnya, rotasi
auditor, ukuran perusahaan, kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan
terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan property dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
METODE
PENELITIAN
Populasi
dan Sampel
Dari
keseluruhan populasi yaitu 52 perusahaan Property dan Real Estate yang
terdaftar di BEI, ada 21 perusahaan yang tidak memenuhi kriteria seperti yang
disebutkan, sehingga hanya 31 perusahaan yang akan dijadikan sampel.
Data
Penelitian
Data
yang diperlukan adalah laporan keuangan 2009-2011 dan laporan auditor
independen atas laporan keuangan.
Metode
Pengumpulan Data
Dalam
mengumpulkan data, digunakan metode dokumetasi yang dilihat dengan melihat dan
mengambil data sekunder dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD), BEI,
Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Pekanbaru, dan dari homepage BEI yaitu
www.idx.co.id .
Metode
Analisis Data
Data
penelitian dianalisis dan diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari
statistik deskriptif dan uji statistik inferensial untuk pengujian hipotesis
(Ghozali, 2005:224). Pengujian hipotesis dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut : (1) Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit). (2)
Menilai Kelayakan Model Regresi. (3) Koefisien Determinasi. (4) Matrik
Klasifikasi. (5) Pengujian Hipotesis. Berikut ini hipotesis yang dapat
dirumuskan antara hubungan variabel dependen dengan variabel independen :
H1:
Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going
concern
H2:
Rotasi auditor berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
H3:
Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
H4:
Kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
H5:
Kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going
concern.
HASIL
PENELITIAN DA PEMBAHASAN
Hasil
Pengujian Hipotesis
Pengujian
hipotesis dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas
yaitu opini audit tahun sebelumnya, rotasi auditor, ukuran perusahaan, kualitas
audit, kondisi keuangan perusahaan terhadap opini audit going concern dengan
menggunakan hasil uji regresi yang ditujukan dalam variabel in the equestion.
Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik cukup dengan melihat variabel in
the equestion, pada kolom Significant (Sig) dibandingkan dengan tingkat
kealphaan 0,05 (5%). Apabila tingkat signifikansi <0,05, maka Ha diterima. Dari
tabel IV.3.7, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
OPINI GOING CONCERN =
-62,028 + 4,314OATS + 4,145RA + 9,206SIZE + 2,674KA - 2,408Z’ + ε
1.
Hasil Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
Nilai
signifikansi 0,003 dan tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 0,05,
berarti nilai 0,003 < 0,05. Ini mengindikasikan bahwa hipotesis diterima,
yaitu Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going
concern.
2.
Hasil Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
Hasil
signifikansi sebesar 0,048 dan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05
berarti nilai 0,048 < 0,05. Ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima, hasil
perhitungan tersebut berhasil mendukung Ha2 yang diajukan, sehingga hasil dari
penelitian terbukti bahwa rotasi auditor berpengaruh terhadap penerimaan opini
audit going concern.
3.
Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)
Ukuran
perusahaan yang diproksi dengan log natural total asset, menunjukkan nilai
signifikansi 0,002. Tingkat signifikansi yang digunakan 0,05, berarti nilai
0,002 < 0,05. Ini berarti hipotesis diterima, yaitu Ha3 : Ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
4.
Hasil Pengujian Hipotesis Keempat (H4)
Hasil
pengujian atas variabel kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP pada
tabel memperlihatkan bahwa nilai signifikansi 0,052. Tingkat signifikansi yang
digunakan adalah sebesar 0,05, berarti nilai 0,052 > 0,05. Ini
mengindikasikan bahwa hipotesis ditolak, hasil perhitungan tersebut tidak
berhasil mendukung Ha4 yang diajukan, sehingga dari penelitian ini terbukti
bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP tidak berpengaruh
terhadap penerimaan opini audit going concern.
5.
Hasil Pengujian Hipotesis Kelima (H5)
Kondisi
keuangan yang diukur dengan revised Altman models, menunjukkan hasil
signifikansi sebesar 0,028. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05
berarti nilai 0,028 < 0,05. Ini menandakan bahwa hipotesis diterima, hasil
perhitungan berhsil mendukung Ha5 yang diajukan, sehingga hasil dari penelitian
terbukti bahwa kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan
opini audit going concern
KESIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan
hasil pengujian dengan tingkat signifikansi 5%, diperoleh bukti bahwa opini
audit tahun sebelumnya, rotasi auditor, ukuran perusahaan, dan kondisi keuangan
perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan
kualitas audit tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
Keterbatasan dalam penelitian ini : (1) Periode pengamatan yang singkat yaitu
tahun 2009-2011 juga dapat menyebabkan hasil penelitian ini kurang maksimal.
(2) Sampel penelitian ini hanya terdiri dari perusahaan yang tergolong dalam
property dan real estate sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan
sebagai dasar generalisasi karena hanya terdiri dari 31 perusahaan, hal ini
disebabkan oleh didelistingnya beberapa perusahaan disebabkan oleh
ketidaklengkapan data dari perusahaan. (3) Penggunaan sumber data penelitian
ini hanya menggunakan data sekunder sehingga analisis data sangat tergantung
pada hasil publikasi data. Saran yang dapat peneliti berikan adalah : (1) Untuk
penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan periode waktu yang lebih lama dan
memperluas sampel yang digunakan. (2) Penelitian selanjutnya dapat meneliti
sampel perusahaan dari tiga jenis industri atau lebih, sehingga hasil temuan
yang didapat bisa mengeneralisir seluruh perusahaan go public di BEI serta
memasukkan variabel lain seperti keberadan komisaris independen, audit tenure
serta default hutang. (3) Untuk para investor dan calon investor yang ingin
melakukan investasi sebaiknya harus teliti dan cermat dalam memilih perusahaan
dan sebaiknya tidak berinvestasi pada perusahaan yang mendapat opini audit
going concern. (4) Untuk manajemen perusahaan, hendaknya dapt mengenali lebih dini
tanda-tanda kebangkrutan usahanya, sehingga dapat mengambil kebijakan sesegera
mungkin guna mengatasi masalah tersebut dan terhindar dari penerimaan opini
audit going concern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar